TUGAS LAPORAN HASIL OBSERVASI
DISUSUN OLEH :
1.
GUTAMA DEWI PUTRI (X-5/20)
2.
M. RIFQI HIDAYAT (X-5/22)
3.
SALSA NUR AQILA (X-5/30)
4.
YUNIA MEGA PRATIWI (X-5/36)
SMAN 1 BOJONEGORO
BOJONEGORO
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap
Allah SWT karena berkat limpahan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Hasil Observasi yang
bertujuan untuk melengkapi nilai tugas Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016
Ucapan
terimakasih, kami sampaikan kepada Bapak Mas Edy Masrur selaku guru
pembimbing kami dan Teman-teman
yang memberikan kritik dan saran guna penyempurnaan tugas ini
Syukur
Alhamdulillah kami panjatkan karena terselesaikannya tugas kami, meskipun banyak
kekurangan yang akan menjadi sebuah pelajaran bagi kami untuk kedepannya.
Marilah kita mengangkat sebuah pepatah
“Tak ada gading yang tak retak, tak ada pula mawar yang tak berduri”
begitu pula dengan tugas kami ini
Kritik dan saran sangat
kami harapkan dan
kurang lebihnya kami mohon maaf
Tim Penyusun
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
KAYU
Kayu merupakan bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami penganyuan.
Kayu jika dipotong melintang akan
memperlihatkan bagian – bagian kayu, yang kerap kali berbeda warnanya. Kayu memiliki bagian-bagian seperti kulit luar, kulit dalam,
kambium, kayu gubal, kayu teras, galih/hati, dan garis teras. Bagian dasar dari
percabangan akan memperlihatkan pola khusus, yang biasa disebut sebagai “mata
kayu”. Mata kayu memiliki pengaruh
terhadap kayu, dan seringkali berpengaruh negatif. Mata kayu mengurangi
kekuatan kayu sehingga akan bernilai rendah ketika digunakan sebagai struktur
bangunan, namun untuk tujuan seni, keberadaan mata kayu dapat meningkatkan
nilai kesenian.
Kulit luar terdapat pada kayu bagian
luar yang mati, mempunyai ketebalan yang bervariasi, berfungsi sebagai
pelindung bagian-bagian yang lebih dalam pada kayu. Kulit dalam, pada kayu
memiliki sifat hidup, tipis, lunak. Kulit dalam berfungsi sebagai pengangkut
bahan makanan dari daun ke bagian yang lain. Kambium merupakan jaringan yang
lapisannya tipis, bening, dan melingkari ke arah luar membentuk kulit baru
menggantikan kulit lama. Dengan adanya kambium, tumbuhan dapat bertambah besar.
Kambium terletak antara kulit dalam dan kayu gubal.
Kayu gubal adalah bagian dari kayu yang
dekat dengan tepi luar dan masih hidup. Kayu
gubal mengandung pembuluh yang menghantarkan air dari akar ke daun dan juga
untuk menyimpan air. Semakin banyak jumlah daun, semakin besar volume kayu
gubal. Kayu gubal lebih tebal di batang bagian atas, namun secara volume sama
dengan batang bagian bawah. Kayu teras adalah dalah kayu yang terbentuk
lebih awal pada suatu pohon dan telah mati
dan terletak di bagian dalam dari sebuah kayu. Galih atau hati adalah bagian
kayu yang sudah ada sejak permulaan kayu itu tumbuh. Garis teras adalah
jari-jari retakan yang timbul akibat penyusutan pada pengeringan yang tidak
teratur.
Setiap jenis kayu memiliki sifat fisik
yang berbeda – beda, yang menentukan kualitas dan fungsi dari kayu tersebut.
Kayu lunak misalnya lebih dipilih untuk menjadi kertas karena mudah dihancurkan
dan dijadikam pulp. Sedangkan kayu keras dapat digunakan untuk tiang bangunan.
Selain itu , keberadaan fitur tertentu
seperti mata kayu dan warna juga mempengaruhi. Kayu merupakan hasil dari
tumbuhan hidup dengan serat yang tidak homogen, sehingga sifat fisiknya tidak
akan sama secara radial (dari bagian empelur ke luar) dan logitudinal
(memanjang kayu, dari bawah ke atas)
Cara mengetahui umur kayu adalah dengan
cara melihat dari serat-serat kayu yang berda di sekeliling kayu itu sendiri.
Kayu kaya akan manfaatnya diantaranya sebagai bahan untuk pembuatan rumah,
hiasan dinding, dan sebagainya. Tidak hanya untuk kegunaan pribadi, kayu juga
dapat menghasilkan keuntungan apabila kita dapat mengelola kayu itu dengan baik
dan benar.
STRUKTUR TEKS LHO
·
Pernyataan
umum atau klasifikasi
Kayu
merupakan bagian batang atau cabang
serta ranting tumbuhan yang
mengeras karena mengalami penganyuan.
·
Anggota
/ aspek yang dilaporkan
Ø
Deskripsi
Bagian
Kayu memiliki
bagian-bagian seperti kulit luar, kulit dalam, kambium, kayu gubal, kayu teras,
galih/hati, dan garis teras. Bagian dasar dari percabangan akan
memperlihatkan pola khusus, yang biasa disebut sebagai “mata kayu”. Mata kayu memiliki pengaruh terhadap kayu,
dan seringkali berpengaruh negatif. Mata kayu mengurangi kekuatan kayu sehingga
akan bernilai rendah ketika digunakan sebagai struktur bangunan, namun untuk
tujuan seni, keberadaan mata kayu dapat meningkatkan nilai kesenian.
Kambium
merupakan jaringan yang lapisannya tipis, bening, dan melingkari ke arah luar
membentuk kulit baru menggantikan kulit lama. Dengan adanya kambium, tumbuhan
dapat bertambah besar. Kambium terletak antara kulit dalam dan kayu gubal.
Kayu
teras adalah dalah kayu yang terbentuk
lebih awal pada suatu pohon dan telah mati
dan terletak di bagian dalam dari sebuah kayu. Galih atau hati adalah bagian
kayu yang sudah ada sejak permulaan kayu itu tumbuh. Garis teras adalah
jari-jari retakan yang timbul akibat penyusutan pada pengeringan yang tidak
teratur.
Kayu
merupakan hasil dari tumbuhan hidup dengan serat yang tidak homogen, sehingga
sifat fisiknya tidak akan sama secara radial (dari bagian empelur ke luar) dan
logitudinal (memanjang kayu, dari bawah
ke atas)
Ø
Deskripsi
Fungsi
Kulit luar
terdapat pada kayu bagian luar yang mati, mempunyai ketebalan yang bervariasi,
berfungsi sebagai pelindung bagian-bagian yang lebih dalam pada kayu. Kulit
dalam, pada kayu memiliki sifat hidup, tipis, lunak. Kulit dalam berfungsi
sebagai pengangkut bahan makanan dari daun ke bagian yang lain.
Kayu
lunak misalnya lebih dipilih untuk menjadi kertas karena mudah dihancurkan dan
dijadikam pulp. Sedangkan kayu keras dapat digunakan untuk tiang bangunan.
0 komentar:
Posting Komentar